Jumat, 23 Oktober 2015



Biografi
Para Pengusaha Sukses


Johnny Andrean

(Pemilik : Salon Johnny Andrean ---- J.CO --&-- BreadTalk)
Johnny Andrean
Anak bangsa yang berbakat dan sukses dalam bisnis yang dirintisnya yaitu Johnny Andrean. Kesuksesan pria kelahiran Pontianak ini tak lepas dari insting dan naluri bisnisnya yang sangat tajam. Traveling adalah hobi Johnny yang seringkali memberinya inspirasi dan ide-ide kreatif untuk membangun dan mengembangkan bisnisnya. Tak kelak bisnis salonnya kemudian sukses merambah dan merajai berbagai wilayah di seluruh penjuru tanah air. Kesuksesan di usaha salon, ternyata tak membuat Johnny puas. Ia kemudian meluaskan bisnisnya ke bidang bisniskuliner. Dengan ide kreatifnya, ia lalu membawa brand besutannya, Breadtalk, dari Singapura ke Indonesia dengan konsep baru yang kemudian laris manis. Dengan insting bisnisnya yang menawan pula, Johnny kemudian mengekspansi lagi bisnisnya tahun 2005 dengan membuka gerai donat J.Co yang kini juga telah menjadi primadona masyarakat. Berikut ini adalah uraian tentang usaha dan bisnisnya yang dijalani oleh beliau.
Salon Johnny Andrean
Awal merintis bisnis salon merupakan bekal dan modal Johnny untuk mengawali bisnisnya tahun 80-an di tanah perantauan Jakarta. Dengan bekal yang dia dapat dari ibunya kemudian Johhny membuka sebuah salon di ujung utara Jakarta. Saat mengawali bisnis salon ini, Johnny mengakui perjalanannya tidak mudah dan mulus. Banyak rintangan dan halangan yang menghadang perjalanan bisnis salon Johnny Andrean. Tantangan umum yang seringkali dialaminya adalah menjaga hairstylist mereka agar tetap mau bekerja di salonnya.
Tahun 1998, rintangan terbesar dalam bisnisnya datang menghampiri dirinya. Saat itu 19 gerai salonnya menjadi korban penjarahan orang-orang yang tak bertanggungjawab dalam peristiwa tragedi Mei 1998. Meski demikian Johnny tak patah arah, ia bersama dengan karyawan setia dan sisa gerai salon yang ada mulai menata dan membangun kembali bisnisnya. Walau harus berpindah-pindah di antara salon yang masih beroperasi, Johnny dan karyawan setianya terus berjuang dan bekerja keras. Hasilnya perlahan-lahan bisnis salonnya pun kembali tumbuh dan berkembang.
Setelah mulai bisa berkembang, Johnny mendirikan sekolah hairstylist bernama Johnny Andrean School & Training. Pendirian sekolah ini bertujuan untuk menghasilkan hairstylist yang kompeten dan profesional. Dengan bekal kehalian tata rambut yang dimilikinya, lulusan dari sekolah ini nantinya ditempatkan pada salon-salon Johnny Andrean yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
Donat J.CO
Kesuksesan di bisnis salon dan roti BreadTalk tenyata tak membuat Johnny berpuas diri. Ia pun kembali melakukan ekspansi bisnis di industri beverage. Kali ini donat menjadi sasarannya. Saat akan membuka bisnis donat ini, Johnny sempat berpikir untuk menggunakan konsep yang sama dengan BreadTalk yaitu membeli hak waralaba dari luar negeri.
Namun setelah dianalisis, Johnny kemudian mengurungkan niatnya karena donat luar negeri dirasa kurang memenuhi standar. Analisis Johnny sendiri waktu itu memang tak sembarangan, ia mendapatkan ilmu dan wawasannya dari kegiatan survei dan risetnya ke berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang dan berbagai negara Eropa. Alhasil, keputusannya untuk tidak membeli waralaba luar negeri pun sangat tepat. Dengan membawa nama J-Co Donuts & Coffe, Johnny membuka gerai pertamanya tahun 2005. Dengan mengadopsi gerai terbuka seperti halnya BreadTalk, J.Co ternyata juga disambut pasar dengan luar biasa.
Dalam waktu singkat kini telah ada lebih dari 100 gerai J.Co yang tersebar di berbagai kota di Tanah Air. Bahkan, J.Co pun telah merambah negara tetangga,seperti Malaysia, Singapura, Shanghai dan Filipina.
BreadTalk

Setelah sukses dengan bisnis salon, Johnny Andrean kemudian memutuskan untuk menjadi master franchise waralaba BreadTalk dari Singapura. Sebelum benar-benar membuka gerai pertamanya, Johnny Andrean pergi ke Singapura dalam beberapa bulan untuk belajar mengolah roti. Setelah memahami seleuk beluk pengolahan roti , maka  pada bulan Maret 2003 ia pun membuka gerai BreadTalk pertamanya di Mal Kepala Gading, Jakarta. Di tangannya, konsep waralaba BreadTalk yang telah ada dimodifikasi dan dikreasikan sedemikan rupa hingga membuahkan hasil yang memuaskan. Gerai BreadTalk tersebut ia desain terbuka dan transparan, sehingga konsumen bisa melihat proses produksinya. Akibatnya pengunjung pun tertarik berkunjung ke gerainya dan membeli roti yang diproduksinya, walaupun harganya tak bisa disebut murah.
Terobosan yang dilakukan Johnny ini dianggap merupakan sebuah strategi yang cerdas. Sebab selain konsumen bisa melihat proses pembuatan roti, aroma wangi roti BreadTalk pun secara tidak langsung menyebar di area mall dan akan menarik selera pengunjung mall yang ada. Sekarang kesuksesan BreadTalk yang dirintis Johnny telah nampak dengan jelas pada dijumpainya gerai-gerai BreadTalk di mall-mall seluruh Indonesia.

Ny. Suharti

Warung Makan Ayam Goreng Ny. Suharti

Ayam Goreng Ny. Suharti pertama kali muncul sejak tahun 1962 di Yogyakarta.


Pada awalnya Ny. Suharti beserta suami menjual ayam gorengnya berkeliling dari rumah kerumah di sekitar Yogyakarta. Setelah penjualannya meningkat, muncul keinginan untuk memperbesar usahanya dengan mendirikan rumah makan. Maka didirikanlah rumah makan dengan nama Rumah Makan Ayam Goreng Mbok Berek Baru pada tahun 1969 di Yogyakarta. Dinamakan Mbok Berek Baru karena Ny. Suharti masih keturunan ketiga Mbok Berek yang juga merupakan pengusaha Ayam Goreng.
Setelah beberapa tahun dirasakan, perkembangan Ayam Goreng Mbok Berek Baru cukup baik. Maka, Ny. Suharti memutuskan untuk merubah nama rumah makannya dengan nama “Rumah Makan Ayam Goreng Ny.Suharti” pada tahun 1972 dengan pusat di JL.Sucipto No.208 Yogyakarta. Perkembangan Rumah Makan Ayam Goreng Ny.Suharti ternyata sangat pesat. Terbukti dengan didirikannya beberapa cabang di beberapa kota besar di Indonesia , seperti :  Jakarta , Bandung , Semarang , Surabaya , Pekan Baru , Medan dan Lampung.
Ini merupakan perusahaan perorangan yang di bangun berdasarkan prinsip kekeluargaan. Konsep kekeluargaan diterapkan pada Pimpinan dan Karyawan. Dimana setiap karyawan dituntun untuk menciptakan hubungan yang harmonis, perasaan saling memiliki serta tanggung jawab bersama. Konsep inilah yang menjadi rumah makan Ayam Goreng Ny.Suharti terlihat lebih unik dan mendapat preferensi khusus dari konsumennya.

Hendy Setiono

Kebab Turki Baba Rafi


Nama Baba Rafi mungkin sudah tidak asing di telinga kita, dengan produk andalan kebab turki telah mengantarkan Hendy Setiono menjadi pengusaha sukses di Tanah air. Pria yang kini menjabat sebagai direktur PT. Baba Rafi Indonesia ini telah merintis usaha kebab turki Baba Rafi sejak beberapa tahun yang lalu. Meski Kebab bukanlah makanan Indonesia namun makanan Timur Tengah ini cukup diminati di Indonesia. Ide membuka usaha kuliner kebab Turki berawal dari kegemarannya berwisata kuliner, yang kebetulan saat itu ia berkunjung ke Qatar dan menjumpai banyak makanan tradisional Turki. Akhirnya ia mengembangkan makanan tradisional Turki tersebut di Indonesia. Nama Baba Rafi diambil dari bahasa arab Baba yang artinya Bapak dan Rafi adalah nama anaknya Rafi Darmawan.
Perjalanan bisnis Baba Rafi tidaklah mudah, usaha bisnis pria jebolan Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya ini tidak mendapat dukungan dari orang tuanya sendiri. Bisa dimaklumi karena dari latar belakang keluarga memang tidak ada yang bergerak dalam dunia bisnis. Selain itu prospek bisnis kebab turki saat itu belum jelas keuntungannya. Tidak hanya itu perjalanan Hendy merintis usaha kebab Turki harus dilakukan dengan susah payah, ia berjualan sampai kehujanan, jatuh hingga rotinya berserakan di jalan. Ada lagi pengalaman , uang hasil penjualannya dibawa kabur oleh karyawan penggantinya. Selain itu masalah yang muncul pada permodalan, saat itu modal usaha dari bank cukup menyulitkan karena bunga bank untuk usahanya cukup besar karena tingkat resiko usaha Kebab Turki saat itu cukup besar. Namun usaha dan kerja keras Hendy ini ternyata tidak sia-sia, usaha Kebab Turki Baba Rafi telah menggurita hingga ke pelosok negeri. Usaha Hendy yang kini bernaung pada PT. Baba Rafi Indonesia menaungi beberapa produk tidak hanya kebab Turki saja tetapi ada juga Roti Maryam Aba-Abi, Nasi Goreng Kebab Baba Rafi, dan Chicken Kebab Baba Rafi. Selain itu Hendy juga menjadi direktur PT. Piramida Zahira (Piramizza), dan PT. Panen Raya Indonesia (ayam bakar Mas Mono). Ke depan ia berencana mengembangkan usahanya di Malaysia. Ia melihat Malaysia pasar potensial untuk Kebab Turki-nya karena merupakan negara yang serumpun dengan Indonesia.

Abu Bakar Husen
Abu Bakar Husen
Mie Aceh Jaly - Jaly  

Untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses, latar pendidikan bukan menjadi sebuah jaminan. Siapapun dengan basik pendidikan tingkatan apa saja memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sukses. Orang dengan pendidikan rendah pun jika memang mempunyai sikap dan kemauan yang kuat dalam berbisnis, maka peluang untuk menjadi seorang yang sukses berbisnis akan semakin terbuka.Satu contoh yang nyata, hanya berbekal ijazah SMA Abu Bakar Husen berbisnis dengan penghasilan bahkan sampai ratusan juta. Abu Bakar Husen seorang pria kelahiran Aceh, 26 Juni 1970 ini merengkuh kesuksesan dengan mengelola bisnis kuliner. Ia memutuskan untuk fokus mengelola restoran mie dengan nama Mie Aceh Jaly Jaly.
Bermula dari sebuah mimpi Usaha yang dijalankan oleh Abu Bakar Husen ini berawal dari sebuah angan dan mimpinya sejak dia SMP. Ia bercerita bahwa sejak SMP bermimpi memiliki sebuah restoran sendiri, namun karena keterbatasan orang tuanya sehingga tidak mampu melanjutkan kuliah di bidang tata boga, sehingga sekolahnya hanya sampai SMA. Tetapi ia tidak mau berhenti begitu saja, ia tetap bertekat dan berkeras hati untuk mewujudkan cita – cita nya. Dengan berbekal tekad bulat, akhirnya ia memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan memulai bisnis nya. Pada awal nya tahun 1997 ia mulai membuka sebuah gerai dengan menjual martabak di daerah Mal Blok M. Setelah itu beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2006 ia mulai merintis Mie Aceh Jaly Jaly pertama milik nya yang berada di ITC Kuningan Jakarta.
Awal mulanya bisnis kuliner yang ia dirikan deberi nama Ceng Yan, namun pada tahun 1999 berganti nama menjadi Mie Aceh Jaly Jaly. Kemudian tepat pada tahun 2009 setelah outlet pertamanya berjalan tiga tahun, Abu Bakar Husen mendirikan outlet miliknya yang kedua yang berada di Jalan Supomo, Pancoran. Menurut Abu Bakar, salah satu yang menjadi kelebihan racikannya adalah semua bumbu dan bahan – bahan yang ada di restorannya diracik sendiri. Ada sekitar 25 bumbu pokok yang secara spesial langsung didatangkan dari Aceh yang kemudian diracik sendiri oleh Husein. Menurut Abu Bakar dengan racikan sendiri, menu yang disajikan tetap memiliki khas rasa kampung namun dengan selera kota. Sejak tahun 2001 restoran yang digawangi Abu Bakar Husen sudah menawarkan beberapa macam menu makanan. Selain tentunya menu andalan yaitu mie goreng Aceh, juga ada martabak Aceh, roti cane, timun kerek dan masih ada beberapa menu lainnya.
Husen mengaku sangat bangga dalam mengelola bisnis kulinernya saat ini. Dengan memimpin 23 karyawan, Husen bercita – cita terus mengembangkan bisnis nya hingga memiliki 100 karyawan. Pada awalnya, Husen mengaku untuk membuka bisnisnya sehari ia menghasilkan 10 kg mie dengan omzet senilai 600 ribu sampai 700 ribu. Namun saat ini ia menuturkan dari outlet yang berada di Supomo ia mengeluarkan 40-60 kilogram mie dalam waktu satu hari. Dengan kebutuhan mie sebanyak itu, estimasi pemasukan bisa mencapai puluhan juta rupiah dalam satu hari. Jika itu diakumulasikan dalam satu bulan, maka omzet ratusan rupiah rasanya mudah sekali tercapai. Untuk saat ini, Husen menyebutkan ada 22 outlet yang menyebar di Jabodetabek. Outlet Husen ada di beberapa titik, Tanah Kusir, Bintaro, Blok M, BSD Tangerang, Bekasi dan ada di beberapa titik yang lain. Ke depan, Husen berencana membuat terobosan dengan membeli mobil boks untuk menjemput pelanggannya yang berada di daerah – daerah pelosok Jabodetabek. Ia menargetkan pada akhir tahun 2015 ia akan mulai menggunakan mobil boks 2-3 mobil dahulu.
Dengan target yang ia canangkan tersebut, satu tahun kemudian mobil akan mencapai sepuluh boks. Mobil – mobil tersebut rencananya akan ditaruh pada tempat yang ramai pengunjung. Bisa ditaruh di area perkantoran hingga tempat nongkrong muda – mudi misalnya di daerah Menteng. Dengan trobosan seperti itu, diharapkan bisa semakin meningkatkan percepatan perkembangan usaha bisnisnya dan kini dengan keberhasilan usahanya beliau mendapatkan omzet ratusan juta.  Satu kisah yang sangat menginspirasi buat kita semua. Apapun sekolah Anda, jangan membatasi kemampuan diri Anda hanya dengan sebuah ijazah. Yakinkan pada diri Anda, bisnis adalah sesuatu yang akan menantang diri Anda untuk menjadi lebih besar.

Djoko Susanto

Alfamart  

Alfamart merupakan toko retail yang sekarang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Seperti yang kita ketahui, hingga sampai saat ini alfamart mempunyai kurang lebih 3500 gerai yang terletak diberbagai kota besar Indonesia bahkan sampai ke kampung-kampung. Gerai alfamart telah menyebar diberbagai pelosok daerah di Indonesia dan menghadirkan berbagai macam Promo Indonesia. Alfamart merupakan milik PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. yang merupakan perusahaan waralaba swalayan yang menjual barang keperluan sehari-hari.
Awal mula nama alfamart sendiri adalah alfa minimarket sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto sekeluarga dan pertama beroperasi di karawaci, tangerang, banten. Perkembangan alfamart dibilang sangat cepat, meskipun banyak saingan utama seperti Indomart dan lain-lain. Perusahaan yang berkantor pusat di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang ini memulai usaha komersilanya pada 1989 dalam bidang perdagangan rokok. Namun sejak tahun 2002, Alfamart bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan mengoperasikan jaringan minimarket dengan nama “Alfamart” yang berlokasi di beberapa tempat di Jakarta, Cileungsi, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Cirebon, Cilacap, Semarang, Lampung, Malang dan Bali. Jaringan minimarket perusahaan yang didirikan Djoko Susanto, mantan eksekutif produsen rokok raksasa, HM Sampoerna ini terdiri dari minimarket milik sendiri dan minimarket dalam bentuk kerjasama waralaba, dengan jumlah minimarket milik sendiri 2.396 (2009) dari semula 2.067 (2008) dan kerja sama waralaba 798 (2009) dari 592 (2008).
“To be nothing is the result doing nothing” merupakan motto hidup yang dipegang pendiri alfamart ini. A Kwie Atau yang sering disebut  Djoko Susanto lahir di djakarta 9 februari 1950. Baginya, Mimpi tidak hanya bertengger menjadi mimpi ketika disiasati oleh kerja nyata dan usaha menembus peluang yang tidak kenal menyerah. Bagi Djoko Susanto, mimpi adalah hoki yang mampu mengendus peluang. Dan, bahan bakarnya adalah kerja keras, jujur, dan punya komitmen dalam menjalankan sebuah usaha. Terlahir dari keluarga pedagang kelontong yang putus sekolah, Djoko Susanto telah mengenali napas perjuangan sejak ia masih balita, Aroma rumahnya serba berbau kerja keras, Pagi mengantarkan kerja, malam juga diakhiri dengan kerja. Semua dilakukan demi hidup, demi keberlangsungan napas keluarga. Situasi itu sesungguhnya sangat mudah memantik frustasi, tapi tak terjadi pada Djoko. Ia tak menyerah menghadapi nasib. Realita kehidupan justru ia jadikan pelecut untuk bergerak memanfaatkan apa yang ia punya, yakni sejumput ilmu perdagang. Andai saja pada waktu itu Djoko tidak berani merubah hidupnya kerabat, teman, dan lingkungan pergaulanya hanya akan mengenal Djoko Susanto sebagai pedagang kelontong
Kegigihannya melewati proses mengantarnya pada fase-fase yang memajukan. Lihatlah perjalanannya. Karier bisnisnya dimulai dari sebuah toko kelontong milik keluarga di bilangan Petojo, Jakarta Pusat, sekitar tahun 1967. Kemudian ia meningkatkan keberadaannya dengan memiliki toko kelontong sendiri. Dan Akhirnya Djoko menjalankan bisnis grosir penjualan rokok melalui toko kelontongnya itu. Usaha kelontong bernama Toko Sumber Bahagia ini menjadi cikal bakal kelompok bisnis ritelnya yang bernama Alfamart dibawah bendera PT. Sumber ALfaria Trijaya Tbk (SAT).
Didalam setiap proses tersebut, Djoko menjadi pelakon yang mengumuli dengan setia setiap elemen usahanya. Ia mengetahui dengan rinci setiap bagian dari bisnis yang dijalankannya sehingga ia menguasai setiap masalah yang muncul dan strategi untuk mengatasinya. Sikap ini dengan cepat membuatnya mampu membaca pasar yang lebih luas dan akhirnya terbang berkembang. Kesuksesan yang diraih Djoko “Alfamart” Susanto tersebut dimulai dari kerja kerasnya sejak tahun 1967. Ketika itu, Djoko Susanto yang masih berusia 17 tahun diminta untuk mengurusi kios orangtuanya di Pasar Arjuna, Jakarta. Kios “Sumber Bahagia” seluas 560 meter persegi itu menjual bahan makanan dan juga rokok. Tidak hanya kepada para perokok, Djoko Susanto juga menjual rokoknya kepada para pengecer dan penjual grosir rokok. Kesuksesan Djoko Susanto itu menarik perhatian Putera Sampoerna yang memiliki perusahaan rokok terbesar di Indonesia saat itu. Pertemuan pertama kali di hotel mandiri pada tahun 1980 menjadi tonggak perubahan jalan hidup Djoko Susanto. Meskipun saat itu keraguan sempat menyelimutinya. Djoko yang merasa tidak memiliki kemampuan yang hanya mengecap bangku sekolah sampai kelas 1 SMA dan tidak dapat berbahas inggris, namun setelah Putera Sampurna meyakinkan bahwa yang diperlukan adalah kemampuan Djoko menjual, rasa percaya dirinya pun langsung menyeruak, ia berpikir ajakan orang nomor satu PT. Sampurna, Tbk. ini merupakan tantangan baginya.
Djoko Susanto pun menerima ajakan dari Putera Sampoerna untuk bekerja sama. Langkah awal dimulai dengan mengembangkan tokoh grosir rokok sumber bahagia milik Djoko. Dengan modal 2 miliar (60% saham milik putra dan 40%nya milik Djoko) Djoko memperluas jaringan pasrnya dengan  membuat 15 kios di beberapa lokasi di Jakarta pada tahun 1985.  Karena usaha Djoko, toko-toko ini menjadi jaringan alfa toko gudang garam yang menjual segala produk consumer goods. Kerja sama antara keduanya kemudian berlanjut dengan pembukaan supermarket Alfa Toko Gudang Rabat.
Dibawah PT. Alfa Retalindo Tbk. saat ini jaringan alfa sudah merambah keberbagai kota dan hampir ke kota-kota besar di Indonesia. Karena perkembangan alfa semakin cepat membuat Putera Sampurna tertarik pada kemampuan dan kesuksesan Djoko. Pada tahun 1990 Putera mempercayakan jabatan direktur penjualan PT. HM Sampurna Tbk. di pundak Djoko. Ini merupakan babak baru dalam karier profesional Djoko Susanto. Adapun jabatan yang pernah disandang Djoko direktur PT. HM Sampoerna Tbk., presiden direktur PT. Alfa Retalindo Tbk.,  presiden direktur perusahan dagang PT. Panamas Tbk., direktur utama PT. Setia Megaserta direktur utama PT. Sigmantara Tbk. Tahun 1994, Djoko Susanto kemudian mendirikan gerai yang awalnya ingin memberi nama Sampoerna Mart, namun akhirnya dinamakan Alfa Minimart.
Tahun 2005, Sampoerna menjual sebagian sahamnya kepada Philip Morris Internasional, termasuk 70 persen saham Sampoerna di Alfamart. Philip Morris International yang tidak tertarik dengan industri retail akhirnya menjual sahamnya ke Djoko Susanto dan investor ekuitas Northstar.
Djoko Susanto membeli saham Alfamart di Northstar hingga ia memiliki total 65 persen saham Alfamart. Djoko Susanto kemudian memperdagangkan sahamnya yang kemudian menghasilkan dua kali lipat dalam jangka setahun terakhir. Berkat langkah berani yang diambil Djoko Susanto itu, kini ia memiliki total kekayaan sebesar 9,36 triliun Rupiah. Beberapa tahun ini sejumlah penghargaan juga diraih Alfamart, seperti Top Brand Award dan Indonesia Best Brand Award 2009, yang mencerminkan pencapaian kinerja perseroan yang terus membaik. Selain itu, prestasi Alfamart juga dapat dilihat dari jumlah gerai Alfamart yang terus berkembang pesat. Sebagai gambaran, per 31 Desember 2008, Alfamart memiliki 2.157 gerai minimarket dan 622 minimarket Alfamart dalam bentuk waralaba. Angka ini terus berkembang dengan jumlah gerai per Mei 2009 mencapai 3.000 buah dengan gerai berbentuk waralaba sebanyak 711 buah yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.

Tugas Kewirausahaan
Naryati (57214821)
Salsabila (59214954)
Syarifatus Sa’diah (57212263)
Kelas : 2DF01


1 komentar:

  1. Strange "water hack" burns 2lbs overnight

    More than 160 000 women and men are losing weight with a simple and SECRET "liquid hack" to drop 1-2 lbs each night as they sleep.

    It's proven and works every time.

    Here are the easy steps for this hack:

    1) Grab a drinking glass and fill it half the way

    2) Then learn this proven hack

    you'll be 1-2 lbs thinner as soon as tomorrow!

    BalasHapus